Minggu, 23 September 2012

Makalah database terdistribusi

MAKALAH STUDY KASUS SISTEM MEMBER WARNET DISUSUN OLEH : NAMA : ISYAH 2009 21 04 : ALAN RULLY KUSUMA 2009 21 03 JURUSAN : Sistem Informasi SEMESTER : VI.a DOSEN : NURAINI HUTAGALUNG, S. Kom M.Si Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ( STMIK ) Prabumulih DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 KATA PENGANTAR 3 BAB I. Pendahuluan 4 BAB II. Batasan Masalah 6 BAB III. Pembahasan 8 BAB IV. Penutup 19 DAFTAR PUSTAKA 20 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang ditetapkan walaupun masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Sesuai dengan ketentuan guna untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Pengantar Data Terdistribusi maka kami menyusun makalah ini dengan kesadaran bahwa makalah ini dibuat untuk memperluas wawasan dan kami berharap makalah ini dapat dipergunakan sebaik mungkin, baik oleh para mahasiswa/i maupun para pendidik. Dengan tidak melupakan jasa pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada : 1. Ibu Nuraini Hutagalung, S.Kom M.Si sebagai pembimbing materi yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. 2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, dengan menyadari bahwa adanya kekurang sempurnaan makalah ini, suatu kehormatan apabila para pembaca memberi masukkan yang membangun. Dengan harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Prabumulih, April 2012 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini bisnis warnet dan game center merupakan salah satu bentuk bisnis yang saat ini masih marak. Para pemburu informasi dan pecandu game mulai dari kalangan anak sekolah, mahasiswa, hingga kaum executive adalah pangsa pasar yang tidak bisa dipisahkan dengan internet. Oleh karenanya tak heran jika bisnis warnet dan game center ini dianggap sebagai bisnis yang menggiurkan. Untuk memperluas pasar biasanya digunakan strategi membuka cabang baru dan pemberlakuan program khusus. Sistem member yang diberlakukan memberikan fasilitas potongan harga dibandingkan dengan user yang tidak masuk dalam program member dan prepaid atau prabayar. Dengan sistem tersebut mereka berharap dapat mengikat konsumennya untuk menjadi seorang pelanggan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pihak warnet dan game center mampu mengelola para membernya yang telah terdaftar di salah satu lokasi cabang mereka apabila pada saat tertentu hendak memakai jasa warnet dan game center di lokasi lain. Prosedur pendaftaran ulang member bukanlah hal yang efektif untuk pengelolaan member mereka, karena sistem billing yang berjalan saat ini masih berdiri sendiri. Oleh karenanya diperlukan sebuah sistem billing yang mampu mengintegerasikan data data member yang tercatat pada database billing yang tersebar di beberapa cabang warnet dan game center. Penerapan basis data terdistribusi didasarkan atas pemikiran skalabilitas dan perkembangan di masa yang akan datang. Baik perkembangan jumlah member maupun perkembangan jumlah cabang pada bisnis Warnet dan Game Center. Sistem terdistribusi merupakan suatu bentuk arsitektur system dimana komputer-komputer yang berdiri secara otonom dapat saling berkomunikasi dan berbagi resource tanpa memperdulikan dimana computer itu berada dan platform yang digunakan. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat makalah ini. B. PERUMUSAN MASALAH Dari uraian diatas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi : 1. Menganalisis struktur database billing pada warnet. 2. Menganalisis sebuah model fragmentasi data member yang dapat di integrasikan antar cabang 3. Membangun sebuah bentuk struktur database 4. Merancang sebuah prototype integrasi data member warnet yang telah terfragmen tersebut. BAB II BATASAN MASALAH A. Batasan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas, sekaligus membatasi permasalahaan yang akan diteliti, maka batasan-batasan masalah ditentukan sebagai berikut : 1. Desain dan implementasi dibatasi pada billing untuk Warnet. 2. Membahas rancang bangun basis data dan arsitektur penyimpanan data. 3. Penelitian ini membahas bagaimana data user yang tersebar dapat digunakan untuk login dalam billing dan untuk melihat laporan. 4. Data user yang dibahas dibatasi pada user member. 5. Billing yang dibangun tidak untuk akses internet hotspot. B. Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah pembuatan perangkat lunak billing warnet dengan fasilitas member yang menerapkan sistem basis data terdistribusi pada jaringan intranet sehingga accountnya dapat diakses oleh beberapa lokasi cabang warnet yang sama tanpa pendaftaran ulang. C. Manfaat Manfaat yang diharapkan dapat dikemukakan dari dua sisi teoritis dan praktis, antara lain: 1. Para pengusaha dan pengelola warnet yang hendak / telah membuka bisnis warnet dengan jangka panjangnya akan memperluas pangsa pasar dengan membuka cabang baru. 2. Para member warnet dimanapun mereka akan menggunakan warnet dan game center. 3. Para pengembang aplikasi yang ingin mengimplementasikan model ini untuk bidang usaha yang lain, selain warnet D. Metode penelitian yang dilakukan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Perencanaan Pada tahap ini proses yang dilaksanakan meliputi identifikasi masalah, penentuan tujuan sistem, identifikasi kendala system dan penyusunan studi kelayakan, pencarian data-data dan mencari pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Analisis Analisis sistem adalah penelitian atas system yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Pada sistem ini kegiatan yang dilakukan adalah mendefinisikan kebutuhan informasi, mendefinisikan kriteria kinerja sistem dan menyiapkan usulan rancangan. 3. Perancangan Perancangan sistem aplikasi basis data terdistribusi meliputi : a) Perancangan subsistem model b) Perancangan subsistem basis data c) Perancangan subsistem dialog 4. Implementasi Implementasi perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic, PHP dan Microsoft SQL Server sebagai basis datanya. BAB III PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan DFD pada sisi server ini digunakan untuk merancang aplikasi billing yang berjalan di sisi server. Pengguna sistem ini antara lain Operator, Admin, dan Manager. Adapun fungsi billing server untuk memonitoring data transaksi, menginput data serta melihat laporan dan hanya digunakan untuk pihak internal warnet / game center. DFD Billing Server Level 0 Gambar 1. DFD Billing Server DFD Billing Client level 0 Gambar 2. DFD Billing Client Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk memodelkan struktur data dan ubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Gambar 3. ER Diagram Rancangan Pendistribusian Data Gambar 4. Rancangan Fragmentasi Data Gambar 5. Rancangan View Desain Topologi Jaringan Gambar 6. Desain Jaringan Desain Arsitektur Aplikasi Gambar 7. Desain Aplikasi Antarmuka Billing Client Tampilan dari antar muka dari sisi client terdiri dari form login, dan form informasi status ransaksi client. Tampilan Form login Halaman ini akan muncul pada saat pertama kali user melakukan starting ke windows. Maka akan tampil form untuk login ke billing. Input yang tersedia terdiri dari input Login Tipe apakah Game atau Internet, selain itu juga kotak dialog username dan password. Apabila username dan password tidak diisi dengan benar maka akan terdapat kotak dialog peringatan bahwa username atau password salah. Pada Bagian bawah terdapat informasi Nomor IP computer client. Sedangkan pada bagian atas terdapat Informasi Nomor Client yang dirujuk dari Nomor IP yang telah terdaftar di Server. Gambar 8. Login Client Form login billing client Jika status PC client tidak mengalami masalah maka selanjutnya adalah login. Jika login berhasil akan menuju form status transaksi, jika gagal (username dan password tidak sesuai) maka akan muncul pesan error sebagai berikut : Gambar 9. Pesan error status gagal login Tampilan Form Status Transaksi Halaman form status transaksi ini akan muncul setelah user melakukan login dan login dinyatakan berhasil. Form ini berisi informasi Nomor PC, Harga per jam, Username, User Tipe, Login Tipe, Tanggal, Jam masuk, Durasi, Biaya, sisa saldo untuk member prepaid serta tombol Logout untuk mengakhiri billing. Gambar 10. Form status transaksi billing client Antarmuka Billing Server Antar muka billing server ini digunakan untuk pihak dalam antara lain operator, administrator, manajemen. Masing masing bagian memiliki hak akses sendiri sendiri. Form Login Administrasi Halaman ini berfungsi sebagai halaman login untuk masuk ke halaman utama billing pada sisi server untuk administrasi operator dan admin serta manajemen. Jika username dan password yang diisikan tidak benar maka akan muncul sebuah kotak dialog peringatan bahwa username dan password salah. Gambar 11. Form login administrasi Tampilan Halaman Control Panel Halaman control panel ini ditujukan untuk user admin. Fungsi dari halaman ini untuk melakukan setting / konfigurasi terhadap sistem. Beberapa konfigurasi yang dapat dilakukan antara lain setting tipe login, setting tipe user, setting nomor PC, setting password administrasi, dan setting harga. Gambar 12. Tampilan halaman control panel Tampilan Form Status Transaksi Pada halaman ini menampilkan status transaksi oleh client yang sedang berjalan saat ini. Halaman tersebut bersifat real-time, jadi operator dapat memantau status transaksi dalam hitungan detik. Apabila Transaksi sedang berjalan maka akan ditandai dengan indikasi warna hijau, sedangkan jika transaksi selesai maka ditandai dengan indikasi warna merah, dan jika dalam posisi standby atau belum pernah transaksi maka indikasi berwarna kuning. Karena bersifat real-time maka cara kerja dari halaman ini dengan memberikan perintah html refresh content pada meta datanya. Gambar 13. Tampilan status transaksi Tampilan Daftar Member Halaman ini menampilkan laporan daftar nama member dan informasi detail member. Pada halaman ini terdapat pilihan lokasi serta menu untuk menambah data member. Member yang ditampilkan pada halaman tersebut adalah member pada lokasi lokal. Pada halaman tersebut juga terdapat menu untuk menghapus dan mengedit data member. Status konektivitas user dapat dilihat dari indikasi warna. Jika sedang konek ditunjukkan dengan warna hijau sebaliknya jika sedang tidak konek ditunjukkan dengan warna merah. Gambar 14. Tampilan daftar member Form Edit member Halaman ini berguna untuk mengedit data member. Informasi yang dapat di edit antara lain nama, alamat, tempat lahir, tanggal lahir. Untuk start date dan exp date serta username bersifat read only. Gambar 15. Form edit member Form Add Member Halaman ini berguna untuk menambah daftar member. Data yang diisi adalah username dan password berdasarkan permintaan user, kemudian nama, alamat, tempat lahir, tanggal lahir dan start date. Untuk Exp Date secara otomatis akan terisi setelah admin mengisikan masa berlaku. Pada halaman penambahan data ini, proses yang dilakukan adalah memeriksa semua username yang telah terdaftar di semua cabang, sehingga dengan demikian dapat mencegah adanya duplikasi username. Gambar 16. Form add member BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Aplikasi billing warnet pada penelitian ini menerapkan konsep basis data terdistribusi untuk mengakses data user yang terdaftar di lokasi lain 2. Sistem ini memberikan kemudahan bagi user untuk menggunakan akses internet di warnet cabang lain tanpa harus mendaftar lagi 3. Sistem ini memudahkan pihak manajemen untuk mengetahui pendapatan di lokasi lain 4. Bagi Operator dapat melayani user dari cabang lain yang hendak memperpanjang masa aktif member/prepaidnya. Dengan keterbatasan kemampuan dan waktu yang tersedia penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam sistem ini. Penulis menyarankan beberapa hal untuk penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut : 1. Pengembangan billing warnet / game center terdistribusi yang mendukung koneksi hotspot. 2. Dalam penelitian ini menggunakan metode fragmentasi horisontal dengan basis data homogen, untuk selanjutnya bias dikembangkan dengan metode fragmentasi vertikal atau replikasi atau kombinasi dari keduanya, atau dengan menggunakan basis data yang heterogen. 3. Aspek keamanan dalam sistem billing ini perlu mendapat perhatian baik dari sisi client maupun server. DAFTAR PUSTAKA Addison-Wesley Publishing Company, Inc. USA Haviludin, 2004, Penerapan Basis Data Terdistribusi Pada Sistem Keanggotaan Online Berbasis Web (Studi Kasus : Perhumas Jakarta), Tesis Pascasarjana Ilmu Komputer UGM. Kroenke M., 2003, Dasar-dasar, Desain dan Implementasi, Database Processing Jilid2, Penerbit Erlangga, Jakarta Kusuma A., dkk, 2007, Membuat Prototype Distribusi Database Menggunakan Oracle Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XV, No.2, Juli 2010 : 83-89 ISSN : 0854-9524 Model Fragmentasi Sistem Basis Data Terdistribusi Studi Kasus Sistem Member Warnet 89 (Studi kasus : Basis Data Registrasi Puslahta STT. Telkom), Prosiding Sistem Informasi. Korth H. F., Silberschatz A., 1991, Database Systems Concepts Second Edition. McGraw-Hill, Inc. USA Lelyzar, 2005, Pemanfaatan Tool Kontrol Konkurensi Interbase pada Basis Data Terdistribusi Shopping Chart, Tesis Pascasarjana Ilmu Komputer UGM McLeod R.Jr., Schell,G., 2001, Management Information System, Eight Edition, Prentice Hall.Inc, New Jersey. Ozsu, M. Tamer., Valduriez Patrick, 1999, Princiles of Distributed Database System.Second Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey 07458 Post, Gerald V., 2000, Database Management System Designing and Building Business Appliction. Mc.Graw Hill Inc, USA Pressman, R S., 1997, Software Engineering, A Practitioner’s Approach, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies inc. Ramakrishnan R., Gehrke J 2003, Database Management System, Third Edition, McGraw Hill Inc, USA Whitehorn M., Marklyn B., 2001, Inside Relational Databases Second Edition, Springer Cerlag, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar